Profil
PROFIL
PONDOK PESANTREN ASAL PESERTA PBSB
A. IDENTITAS
PONDOK PESANTREN
NSPP
: 510033180002
Nama
Lembaga : Pondok Pesantren
Miftahul Khoir
Alamat : Jl. KH.
Ahmad Damanhuri No. 33 Sewunegaran Prawoto, Sukolilo, Pati
Nama
Pendiri : KH. Ahmad Damanhuri
Nama
Pengasuh : K. Ahmad Fadhil
Damanhuri
B. SEJARAH
BERDIRINYA PESANTREN
Nama
pondok pesantren Salafiyah yang terletak dijalan Ahmad Damanhuri No. 33 Rt 07 /
Rw.05 desa Prawoto ini, adalah Miftahul Khoir (PPMK). Artinya yaitu kuncinya
kebaikan. Rintisan ponpes Miftahul Khoir ini dimulai pada tahun 1952 oleh Romo
KH. Ahmad Damanhuri atau yang akrab disapa Mbah Kyai Daman. Pada tahun 1952,
proses pembangunan pondok mulai dilakukan tetapi sifatnya masih dalam lingkup
kecil, apa adanya yang hanya berupa panggung. Baru pada tahun 1973 mulailah
dibagung lagi dengan bentuk bangunan yang permanen.
Sempat
terhenti beberapa tahun, ahirnya pada tahun 2005 mulailah proses pembangunan
kembali yang ditandai dengan aktifitas ngecor dan pembangunan pembatas pondok
dengan pemukiman warga yang prosesnya masih berjalan hingga sekarang. Ponpes
ini berdiri dilatar belakangi oleh keinginan warga untuk belajar mengaji
ilmu-ilmu agama baik yang bersifat klasik maupun yang aktual. Pada masa dahulu,
belumlah ada tempat atau majlis sebagai tempat untuk mengkaji ilmu-ilmu agama
bagi para santri. Sehingga Mbah Kyai
Daman dengan tulus dan ikhlas mendirikan ponpes ini sebagai lembaga
tempat mengkaji ilmu agama dan Al-Qu’an.
C. KONDISI
LINGKUNGAN PESANTREN.
1. Kondisi
sosial Budaya Masyarakat
Kondisi sosial budaya
masyarakat didesa Prowoto bisa dikatakan cukup memprihatinkan, karena di KTP
mereka beragama Islam, namun dalam praktiknya ketika itu masih sangat jauh dari
spritual agama Islam.
MOLIMO (lima M) masik
marak. Lima M adalah singkatan dari minum, madon, madat, main, maling, sebuah
gambaran yang umum dipakai untuk memberi label pada suatu kondisi seseorang
atau masyarakat yang jauh dari syari’at agama.
Jadi, Kyai Damanhuri
memikul tugas berat sekaligus yaitu mendidik snatri, mengembangkan ponpes, dan
membina masyarakat Prowoto, terutama masyarakat yang ada disekitar
pesantren. Alhamdulillah dengan
keikhlasan dan atas ridla Allah SWT ajaran agama Islam di desa Prawoto
berkembangng baik hingga saat ini, terbukti dengan mangakarnya majlis-majlis
ta’lim dan jamiyyah keislaman seperti manaqib, yasinan, dsb.
2. Kondisi
Ekonomi Masyarakat
Terletak dilereng
gunung, desa Prawoto merupakan daerah kecil yang jauh dari perkotaan, mayoritas
warganya berprofesi sebagai petani, pedangang dan buruh kasar. Bisa dikatakan
keadaan ekonomi masyarakat Prowoto termasuk ekonomi menengah ke bawah.
Pada masanya ketika itu
banyak anak yang putus sekolah karena ketidakmampuan biaya. Oleh karena itu
sebagian orang tua memilih pesantren sebagai tempat belajar bagi anak-anak mereka,
sekaligus berharap mendapqt pndidikan agama yang lebih luas.
D. PROFIL
PESANTREN
1. Pimpinan/Kyai
2. Santri
2. Santri
Pondok pesantren Miftahul
Khoir memiliki santri sebanyak ± 90 santri yang teridri dari santriwan yang
berjumlah 50 dan santriwati yang berjumlah 40. Para santriwan dan santriwati
berasal dari beberapa kabupaten, diantaranya; Pati, Grobogan, Kudus, dan ada
juga yang berasal dari cirebon, Jakarta, serta Kebumen.
3. Mushalla/
Masjid
Mushalla Miftakhul
Khoir terletak tepat disamping asrama putra PP. Miftahul Khoir. Mushalla
tersebut selain digunakan sebagai tempat shalat lima waktu, mushalla ini juga
digunakan sebagai tempat berkumpulnya santriwan-santriwati ketika terdapat
acara-acara internal pondok, seperti pengajian kitab kuning, khithobahan,
bahstul masta’il, perayaan hari besar islam, dsb.
4. Asrama
Asrama pondok Miftakhul
Khoir terletak agak berjauhan. Area asrama terdiri dari tiga gedung dengan
rata-rata terdapat 3 kamar dan masing-masing kamar mempunyai ustadz-ustadzah
guna mengawasi kondisi asrama disetiap waktunya. Disetiap asrama PP. Miftahul
Khoir memiliki taman-taman bunga yang menghiasi lingkungan asrama. Selain itu,
asrama juga berlantaikan keramik warna putih yang dapat memberikan kesan
kebersehan. Sehingga, agar kesan
tersebut dapat dipraktikkan secara nyata, setiap asrama terdapat jadwal piket
yang ketat, yang mana diwajibkan bagi setiap santri yang pelaksanaannya
bergantian demi terwujudnya kebersihan dan kenyamanan asrama tersebut. Di
masing-masing kamar memiliki lemari dan kamar tidur yang memberikan kesan pada
kamr tersebut tertata sangat rapi dan juga menjadikan kenyaman bagi santri
dalam belajar individu dan sebagai tempat istirahat.
5. Pengajian
Kitab Kuning
Pengajian kitab kuning
di pondok pesantren Miftahul Khoir diwajibkan bagi setiap santri tanpa
terkecuali, kitab akhlaq lil banin wal Banat yang berisikan dasar-dasar tata
cara berakhlaq mulia menurut Islam adalah yang pertama diajarkan. Kemudian baru
Aqidatul awam, Tasrif, Ta’limul Muta’alim, Fashalatan, diajarkan Mabadiyul
Fiqhiyah dan Tafsilul Mubtadi’.
Pengajian kitab kuning
dimulai setalah habis shalat asyar berjamah empat kali dalam seminggu. Setiap sehabis
shalat Isya’, dilanjutkan dengan acara intensif belajar yang dibimbing oleh
ustadz yang berkompeten dalam bidangnya. Dalam mengkaji kitab kuning, para
santri dibagi berdasarkan tingkatan atau kelasnya dengan nama majlis
masing-masing dengan beberapa kitab, seperti; Majelis baru dengan kitabnya
Jurumiyah, amstilatul tasrif, ta’limul Muta’alim, Safinatun najah, Akhlaqul
banat. Kemudian untuk majelis satu dengan kitabnya taqrib, imriti, asilatul
tasrif, ta’lim Muta’alim. Sedangkan Majelis dua dan tiga dengan kitabnya
taqrib, unwanud dharab, alfiyah, ta’lim Muta’alim. Selanjutnya, untuk setiap
hari sehabis dzuhur mengaki kitab dhurratunnasihin.
6. Aktifitas
Pendidikan
Aktifitas pendidikan di
PP. Miftahul Khoir ini adalah aktifitas salaf yang kegiata belajar mengajar
didalamnya tidak menerapkan kurikulum-kurikulum sekolah umum dan hanya
menerapkan kurikulum pondok yang bersifat independen. Dalam kegiatan belajar mengajar, PP. Miftahul
Khoir ini bersifat sorogan dan
bandongan, yang mana bertujuan untuk melatih dan mengatahui sampai mana
kemampuan dan kemahiran yang dimiliki oleh setiap santri dalam memahami kajian
kitab dan ilmu klasik yang disampaikan oleh ustadz-ustadzah atau Kyai.
7. Aktifitas
Ekonomi
Salah satu keistiwewaan
dari PP. Miftahul Khoir adalah usahanya untuk memandirikan santri yang artinya
pondok memiliki unit-unit usaha yang dijalakan oleh santri dengan bimbingan dari
guru-guru. Salah satu tujuan dari unit
usaha tersebut adalah untuk melatih serta mendidik jiwa kewirausahaan santri
serta dengan maksud agar tidak membebankan semua biaya operasinal pondok kepada
orang tua santri.
Di pondok pesantren
Miftahul Khoir ini selain terdapat unit usha koperasi bagi snatri juga terdapat
unit usaha lain, yaitu peternakan menthok, ayam, dan kelinci.
8. Aktifitas
lain
Aktifitas lain yang
dilakukan oleh para santri di PP. Miftahul Khoir antara lain:
v Kajian
kitab-kitab kuning (kitab salaf)
v Latihan
berpidato ( darsul Khithobah dengan menggunakan bahasa jawa kerama Inggil)
v Diskusi
(bahstul Mastail)
v Pengembangan
olahraga
v Pengembangan
seni rebana dan marawis
v Pengembngan
peternakan, dan
v Pengembangan
perkebunan
E. POTENSI
PENGEMBNGAN
Sebagai
lembaga pendidikan, tentunya fokus pada pengembangan di PP. Miftahul khoir
yaitu dalam metode pendidikn yang mampu menghasilkan santri sebagai insan yang
kompetitif tidak hanya dalam bidang keagamaan, namun juga intelektualitas. Selain itu juga mengembangkan potensi ekonomi
baik itu unit usaha koperasi maupun peternakan.
·
Nb: potensi pengembangan
disesuai dengan bidang jurusan yang diambil masing-masinG2

1 Komentar:
bisa minta foto adn biografi simbah Daman gan
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda